PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP CITRA PERUSAHAAN TOKOPEDIA TERKAIT KASUS KEBOCORAN DATA PENGGUNA TOKOPEDIA


PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP CITRA PERUSAHAAN TOKOPEDIA TERKAIT KASUS KEBOCORAN DATA PENGGUNA TOKOPEDIA”

Putri Ramadina - PR18C


PENDAHULUAN

Citra (image) adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan. Perusahaan merancang identitasnya untuk membentuk citra mereka di masyarakat, dalam menciptakan citra yang baik untuk perusahaan maka perusahaan selalu berbuat lebih untuk meningkatkan citranya misalkan dengan menciptakan nama yang baik dalam suatu masyarakat. Citra suatu perusahaan tidak dapat terbentuk secara instan tetapi memerlukan proses. Citra perusahaan ini harus dibangun lewat seluruh media yang ada secara berkelanjutan. Citra perusahaan adalah kombinasi dari presepsi konsumen dan sikap terhadap badan usaha. Citra perusahaan dipercaya memiliki karakteristik yang sama seperti potret diri perusahaan dalam mempengaruhi keputusan pembiayaan nasabah. 

Dalam hal ini citra perusahaan secara akurat akanmencerminkan tingkat komitmen organisasi terhadap kualitas, keunggulan, dan hubungan dengan pelanggan loyal dan potensial karyawan dan staf dimasa depan, pesaing, mitra dan masyarakat pada umumnya, dalam hal ini citra perusahaan membantu memfasilitasi pengetahuan konsumen pada produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tertentu dan mengurangi ketidakpastian. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa citra perusahaan terbentuk dari riwayat keberhasilan, stabilitas dibidang keuangan, kualitas produk dll. Citra yang baik akan menambahkan kepercayaan kepada perusahaan, sedangkan citra yang buruk justru menurunkan kepercayaan masyarakat kepada perusahaan.

 Pada awal Mei 2020 Tokopedia dihantam kebocoran data 15 juta akunnya. Akun yang membocorkan juga menginfokan memiliki dan akan menjual 91 juta data pengguna Tokopedia. Data yang sebelumnya diperjualbelikan seharga USD 5.000 atau sekitar Rp 70 juta itu kini bisa didownload secara bebas.Sebelumnya pada sabtu sore 4 juli 2020, salah satu anggota pada sebuah group Facebook terkait keamanan siber yang berisikan hampir 15 ribu anggota, memberikan link tautan untuk mengunduh data Tokopedia sebanyak 91 juta secara gratis. Saat ditelusuri, link tersebut bersumber pada salah satu akun bernama @Cellibis di forum Raidsforum yang memang sudah membagikan lebih dulu pada jumat 3 juli 2020. Akun tersebut membagikan secara hampir cuma-cuma di Raidforums yang sebelumnya dia dapatkan dari cara membeli data tersebut di darkweb sebesar SGD 5000. Menanggapi hal tersebut, pakar keamanan siber Pratama Persadha menjelaskan bahwa ini menjadi pelajaran yang sangat berharga. Tokopedia, menurutnya jelas harus bertanggung jawab karena data pengguna yang mereka kelola bocor dan pastinya akan banyak pihak yang menggunakan untuk tindak kejahatan.

Platform belanja online memang sangat digemari saat ini. Kemajuan teknologi menjadi salah satu alasan mengapa aplikasi belanja online semakin sering digunakan masyarakat. Banyak kemudahan yang diberikan oleh aplikasi belanja online yang membuat orang lebih nyaman dan lebih memilih aplikasi belanja tersebut dibandingkan berbelanja secara langsung di toko atau pasar. Kita tidak perlu lagi pergi keluar rumah untuk membeli baju. Kita cukup memesan barang yang ingin kita beli lewat aplikasi belanja online dan tinggal menunggu barang tersebut diantar ke rumah kita apalagi jika kita menggunakan opsi pembayaran menggunakan m banking atau pembayaran online lainnya. Apalagi ketika pandemi saat ini, banyak orang yang enggan keluar rumah atau ke tempat-tempat yang ramai seperti toko atau tempat perbelanjaan yang akhirnya membuat mereka memilih platform belanja online untuk berbelanja kebutuhan.

Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui bagaimana Persepsi masyarakat terhadap citra perusahaan Tokopedia terkait kasus kebocoran data pengguna Tokopedia.



Daftar Pustaka :

Rhenaid Kasali, 2005. Manajemen Public Relation & Aplikasi Di Indonesia, (Jakarta: Griffin), hlm. 30.

Comments